Bukan masalah bagi kita untuk dapat
ikut merubah keadaan dunia meski sedang berusia muda. Apa kalian tahu
'Peacekeeper' itu? dari terjemahan bisa kita maksudkan sebagai penjaga
perdamaian. Orang-orang yang tugasnya menjaga perdamaian dunia mungkin sering
kita lihat dengan pakaian layaknya tentara dan helm berwarna biru. Indonesia
juga ikut dalam menjaga perdamaian dunia lho! namanya Pasukan Garuda, mereka
sudah dikirim ke berbagai negara mulai dari Lebanon, Mesir, Kongo, dll. Bahkan
dari awal kemerdekaan tepatnya tahun 1950-an pemberani-pemberani dari negara
kita sudah menunjukan eksistensinya. Peacekeeper Indonesia juga mendapat
apresiasi dari PBB atas kegigihan dan kinerjanya.
Di dunia internasional peacekeeper
mendapat wewenang untuk menetralkan situasi yang sedang bergejolak. Tugas
mereka tidak semerta-merta langsung menerobos ke negara lain sehingga dapat
menghindari yang namanya intervensi. Apa yang mereka lakukan merupakan
rekomendasi dari PBB setelah berkonsultasi dengan negara yang bersangkutan atau
dengan organisasi yang terkait contoh NATO atau CSTO. Peacekeeper dipilih dari
berbagai negara disesuaikan dengan kualitas serta pandangan ideologisnya.
gambar dari http://www.worldrisk.cz/four-peacekeepers-killed-in-sudan-in-ambush/ |
Sampai saat ini Peacekeeping
Indonesia yang berada diluar negeri bukan hanya menjaga perdamaian dunia dengan
membawa senjata. Mereka juga menghibur anak-anak yang sedang berada dalam
tekanan serta mengadakan bakti sosial daerah setempat. Sebagai contoh kemarin
prajurit TNI mempersembahkan tarian-tarian tradisional tanah air di
International Sultannie Scholl-Tibnin lebanon. Sehingga citra negara kita
sebagai negara humanis semakin terbukti.Mereka-mereka yang berjuang memelihara
perdamaian dunia rela meninggalkan tanah air tercinta demi tugas yang
diemban.Bisa kita sebut orang-orang itu adalah pahlawan-pahlawan bangsa
Indonesia di zaman modern ini.
Mereka-mereka yang sedang mendapat
tugas di luar negeri juga bergabung dengan penjaga perdamian dari negara lain.
Ternyata Peacekeeper Indonesia memiliki kekurangan dalam penguasaan bahasa dan
ilmu pengetahuan. Sehingga jarang ada yang menjadi force commander. Hal itulah
yang menginspirasi pihak TNI untuk memperbaiki kualitas pusat pelatihan
peacekeeper. Rencananya akan dibuat markas latihan yang lebih modern dan
representatif di daerah Sentul. Bagaimanapun pembangunan peacekeeping center
ini merupakan bagian dari institusi yang lebih besar yaitu The Indonesian Peace
and Security Center. Dengan semua usaha tersebut diharapkan bangsa Indonesia
mampu semakin berkontribusi dalam menciptakan perdamaian dunia sekaligus
mengangkat nama bangsa Indonesia. (Prima SMAT-KN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar